Mitos dan Fakta seputar Kesehatan Seksual Remaja


Mitos dan fakta seputar kesehatan seksual remaja sering kali menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyak informasi yang beredar di masyarakat, namun tidak semuanya benar. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara mitos dan fakta terkait kesehatan seksual remaja.

Salah satu mitos yang sering kali dipercayai adalah bahwa remaja yang aktif secara seksual adalah hal yang normal. Namun, menurut dr. Boyke Dian Nugraha, seorang pakar kesehatan reproduksi, “Aktivitas seksual pada usia remaja sebaiknya dihindari karena dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.”

Fakta lain yang perlu diketahui adalah bahwa pentingnya pendidikan seksual bagi remaja. Menurut WHO, pendidikan seksual yang komprehensif dapat membantu remaja untuk membuat keputusan yang cerdas terkait kesehatan seksual mereka. Hal ini juga dapat membantu mereka untuk menghindari risiko penularan penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan tidak diinginkan.

Selain itu, mitos tentang kontrasepsi seringkali membuat remaja enggan menggunakan alat kontrasepsi. Padahal, menurut dr. Susan Gunawan, seorang ahli kesehatan reproduksi, “Penggunaan kontrasepsi adalah langkah yang penting dalam mencegah kehamilan tidak diinginkan dan PMS. Remaja perlu diberikan informasi yang benar dan jelas mengenai kontrasepsi agar mereka dapat menggunakan dengan bijaksana.”

Fakta lain yang perlu diketahui adalah bahwa pentingnya konsultasi dengan ahli kesehatan tentang kesehatan seksual remaja. Menurut dr. Andri Wijaya, seorang dokter spesialis kandungan, “Konsultasi dengan ahli kesehatan dapat membantu remaja untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendapatkan perlindungan yang tepat terkait kesehatan seksual mereka.”

Dengan memahami perbedaan antara mitos dan fakta seputar kesehatan seksual remaja, diharapkan remaja dapat menjaga kesehatan seksual mereka dengan baik. Jadi, jangan percaya begitu saja pada informasi yang beredar, selalu cari informasi yang benar dan konsultasikan dengan ahli kesehatan jika diperlukan. Tetaplah sehat dan bijak dalam mengelola kesehatan seksual remaja.