Depresi adalah gangguan mental yang sering kali terjadi pada remaja. Mengenal depresi dan cara mengatasinya pada remaja sangat penting untuk mencegah dampak negatif yang bisa terjadi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi depresi pada remaja di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 14,9%.
Menurut dr. Andri Subekti, SpKJ, dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, depresi pada remaja bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan akademik, masalah keluarga, dan dorongan sosial. “Remaja seringkali merasa tertekan dan cemas menghadapi kondisi tersebut, sehingga perlu dukungan dan penanganan yang tepat untuk mengatasinya,” ujar dr. Andri.
Salah satu cara mengatasi depresi pada remaja adalah dengan memberikan dukungan emosional dan psikologis yang baik. Menurut psikolog anak dan remaja, dr. Rani Indriani, M.Psi, “Remaja perlu merasa didengar dan dipahami oleh orang-orang di sekitarnya. Mendengarkan keluh kesah mereka tanpa menghakimi bisa membantu mengurangi beban emosional yang mereka rasakan.”
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pola makan dan tidur remaja. Pola makan yang sehat dan tidur yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan hormonal dan emosional dalam tubuh. “Remaja yang kurang tidur cenderung lebih rentan mengalami depresi karena gangguan pada ritme sirkadian mereka,” tambah dr. Rani.
Menurut dr. Andri, penting juga untuk mengenali gejala depresi pada remaja, seperti perubahan suasana hati yang drastis, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa disukai, serta isolasi diri dari lingkungan sekitar. “Jika gejala tersebut terus berlangsung dalam waktu yang lama, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” sarannya.
Dengan mengenal depresi dan cara mengatasinya pada remaja, diharapkan kita semua bisa memberikan dukungan yang tepat dan membantu remaja mengatasi masalah mental yang mereka hadapi. Ingatlah bahwa depresi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, namun perlu penanganan yang serius dan perhatian dari lingkungan sekitar. Semoga artikel ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk peduli terhadap kesehatan mental remaja di sekitar kita.