Bahaya penyakit menular seksual terhadap kesehatan reproduksi memang tidak boleh dianggap remeh. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, angka kasus penyakit menular seksual (PMS) terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi seseorang.
Menurut Dr. Andrijono, pakar kesehatan reproduksi dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, “PMS dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan reproduksi seperti infertilitas, gangguan menstruasi, hingga risiko komplikasi pada kehamilan.” Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap bahaya penyakit menular seksual ini.
Salah satu cara untuk mencegah penularan PMS adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks. Menurut Prof. dr. Samsul Rizal, SpOG(K), “Penggunaan kondom merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi risiko penularan PMS.” Selain itu, melakukan tes kesehatan secara rutin juga penting untuk mendeteksi dini adanya infeksi PMS.
Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang kurang aware terhadap pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. “Kurangnya pengetahuan tentang bahaya PMS serta stigma yang masih melekat pada masyarakat menjadi hambatan utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan PMS,” ungkap dr. Dian, ahli kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, edukasi dan sosialisasi tentang bahaya penyakit menular seksual terhadap kesehatan reproduksi perlu terus dilakukan. Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan reproduksi kita dan mencegah penularan PMS. Ingatlah, kesehatan reproduksi adalah hak asasi setiap individu yang harus dijaga dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.