Faktor-faktor Risiko Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja


Remaja merupakan fase yang penuh tantangan dalam kehidupan seseorang. Di masa remaja, individu mulai mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Namun, tidak sedikit remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental di masa ini. Faktor-faktor risiko gangguan kesehatan mental pada remaja perlu mendapat perhatian serius.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, faktor-faktor risiko gangguan kesehatan mental pada remaja antara lain adalah tekanan akademik, kurangnya dukungan sosial, dan pengaruh lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Dr. Irawati, seorang psikolog klinis, yang menyatakan bahwa “tekanan akademik yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada remaja.”

Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Soetjiningsih, seorang ahli psikologi, penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental pada remaja. “Remaja yang terlalu sering menggunakan media sosial cenderung merasa tidak puas dengan diri sendiri dan rentan mengalami depresi,” ujarnya.

Kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental juga menjadi faktor risiko yang tidak boleh diabaikan. Dr. Rini, seorang psikiater, menekankan pentingnya pendidikan tentang kesehatan mental di sekolah-sekolah. “Dengan pemahaman yang cukup, remaja dapat mengenali gejala gangguan kesehatan mental dan segera mencari bantuan jika diperlukan,” katanya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat secara keseluruhan untuk memberikan dukungan dan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang ada, diharapkan angka gangguan kesehatan mental pada remaja dapat diminimalkan. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan kesehatan mental remaja.